Jasa Pelet - Manfaatkan Masa Mudamu Sebaik Mungkin

Jasa Pelet - Usia merupakan kumpulan dari waktu-waktu yang dilewati oleh seorang manusia. Sedangkan masa muda merupakan salah satu fase yang akan dilewati olehnya. Masa muda merupakan masa keemasan yang dimiliki oleh seseorang, sebab saat itulah pertumbuhan fisiknya telah sempurna dan ia memiliki kesempatan serta tenaga yang besar. Hal ini merupakan salah satu enak dari Allah yang mesti untuk kita syukuri sebab tidak semua orang memperoleh kenikmatan ini. Lalu sudahkah kita mensyukuri masa muda yang Allah berikan terhadap kita ini?.



Hidup di Dunia Hanyalah Sementara
Seorang pemuda yang sadar bahwa suatu saat ia akan meninggalkan masa muda dan kehidupan dunianya, pasti akan senantiasa berfikir untuk masa depannya kelak di akhirat. Dia tentunya tidak akan menyia-nyiakan masa mudanya hal yang demikian hanya untuk berfoya-foya tanpa melaksanakan amal perbuatan yang berkhasiat bagi akhiratnya. Dia juga akan senantiasa memanfaatkan masa mudanya untuk beribadah terhadap Allah dan mengisi hari-harinya dengan perbuatan yang bisa mendekatkan dirinya terhadap Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam senantiasa menasihatkan terhadap para pemuda untuk benar-benar memanfaatkan hidupnya di dunia ini untuk memperbanyak bekal akhiratnya. Sebab sejatinya, seorang yang hidup di dunia ini merupakan ibarat seorang pengembara yang beristirahat di suatu tempat dan suatu saat akan meninggalkannya. Dulu saat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma masih remaja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pernah menuntunnya dengan sabdanya:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ

“Jadilah engkau di dunia ini sebagai orang yang asing atau seorang pengembara”. (HR. Bukhari no. 6416)

Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

مَا لِي وَلِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

”Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah saya hidup di dunia ini tetapi seperti seorang pengembara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu pengembara hal yang demikian pergi meninggalkannya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2377)

Allah Selalu Mengawasi Setiap Tindakan HambaNya
Seseorang yang memiliki keimanan terhadap kehidupan akhirat tentunya akan benar-benar memanfaatkan umur dan masa muda yang diberikan oleh Allah kepadanya dengan sebaik mungkin. Dia akan mengisi hari-harinya dengan hal-hal yang berkhasiat. Disaat ia lalai dan bertindak salah terhadap Allah, ia bahkan akan langsung bertaubat kepadaNya. Sebab ia tidak berharap mengahadap Allah Ta’ala dengan membawa dosa yang justru akan mendatangkan geram Allah Ta’ala.

Berbeda dengan orang-orang yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat dan cenderung tidak merasa takut terhadap balasan Allah Ta’ala. Karenanya mereka bahkan akan menghabiskan masa mudanya di dunia ini dengan bermaksiat terhadap Allah dan melaksanakan hal-hal yang disukainya saja tanpa memperhatikan apakah hal itu dilarang oleh Allah atau tidak. Mereka seakan-akan tidak merasa takut dengan apa yang dijalankannya. Sedangkan mereka tidak akan pernah lepas dari pengawasan Allah Ta’ala walaupun sedetik saja. Dan akan senantiasa ada malaikat di sampingnya yang akan mencatat semua apa yang ia lakukan dan apa yang ia ucapkan. Allah Ta’ala berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu ucapanpun yang diungkapkannya tetapi ada di dekatnya malaikat pengawas yang senantiasa hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)

Masa Muda Seseorang, Akan Ditanyakan di Hari Akhir
Salah satu hal yang akan Allah mintai pertanggungjawabannya terhadap tiap-tiap manusia kelak di hari akhir zaman merupakan mengenai masa muda yang telah dianugerahkan kepadanya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tak akan bergeser kedua kaki buah hati Adam di hari akhir zaman dari sisi Rabb-Nya, hingga ia ditanya perihal lima perkara (merupakan): perihal umurnya untuk apa ia habiskan, perihal masa mudanya untuk apa ia pakai, perihal hartanya dari mana ia temukan, dan dalam hal apa (hartanya hal yang demikian) ia belanjakan dan apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. ath-Thirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 hadits no. 9772 dan hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Ashahihah no. 946)

Dan janganlah dikira bahwa yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah itu hanya yang dilakukan oleh anggota badan saja, bahkan pendengaran, penglihatan dan apa-apa yang tersimpan di dalam hatinya bahkan akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah kelak di hari akhir zaman . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً

“Sebenarnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. al-Isra [17]: 36)

Setelah mengetahui bahwa semua macam perbuatan yang kita lakukan itu akan dimintai pertanggungjawabannya, karenanya telah sepantasnya kita mesti lebih berhati-hati dalam tiap-tiap tindak tanduk kita. Dan berusahalah untuk senantiasa menghindari keburukan-keburukan yang bisa saja kita lakukan dengan anggota badan maupun dengan pendengaran, penglihatan dan hati kita.

Jadilah Pemuda yang Dicintai Oleh Allah
Menjadi seorang pemuda yang dicintai oleh Allah merupakan cita-cita tiap-tiap insan yang beriman. Sebab apabila Allah telah mencintai seorang hamba, karenanya keberkahanlah yang kan ia temukan. Dan kelak di hari akhir zaman ia akan mendapatkan perlindungan dan naungan dari-Nya, dimana pada hari itu tidak akan ada naungan (sama sekali) kecuali naungan dari-Nya. Tetapi, bagaimanakah kriteria manusia yang akan mendapatkan naungan Allah hal yang demikian? Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ…… وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah, di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya (diantaranya merupakan): …….Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) terhadap Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits hal yang demikian kita mengetahui bahwasanya pemuda yang tumbuh dalam ibadah dan ketaatan, dihari akhir zaman nanti ia akan mendapatkan naungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan salah satu bentuk ketaatan yang bisa dilakukan oleh seorang pemuda merupakan dengan mengisi masa-masa mudanya di dunia ini dengan menuntut ilmu syar’i, menghapal al-Quran dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam, menyibukan diri dengan membaca kitab-kitab para ulama, memperbanyak puasa, berbakti terhadap orang tua, melaksanakan amalan-amalan sunnah, menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan maksiat yang bisa memusnahkan dirinya dan membendung hawa nafsunya dari hal-hal yang bisa mendatangkan geram Allah serta bentuk-bentuk ketaatan yang lainnya.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan petunjuk, taufik dan hidayahNya terhadap kita semua sehingga kita bisa memanfaatkan masa muda di dunia ini dengan hal-hal yang berkhasiat. Dan semoga kita dimasukan ke dalam golongan pemuda yang akan mendapatkan naungan dariNya kelak di hari akhir zaman. Amin Ya Rabbal ‘Alamin

Komentar